A. KONSEP DASAR MEDIA AUDIO RADIO
1. Media Audio Tradisional
a. Audio kaset
Media yang pada umumnya digunakan dalam pembelajaran media audio tradisional adlah audio kaset.Media ini ekonomis,tahan lama,dan mudah digunakan,seperti rekaman suara,musik,atau suara-suara yang lain.Kaset audio cukup ekonomis dan mudah digunakan, sehingga para pengajar dapat mengembangkan sendiri aplikasinya dengan berbagai inovasi.
b. Audio siaran
Audio kaset bukan hanya satu-satunya media audio tradisional yang tersedia dalam lingkungan belajar.Siaran audio yang diterima melalui radio,juga bernilai meningkatkan materi pembelajaran. Popularitas acara percakapan radio (talk show) menunjukan kesaksian akan potensi siaran audio.
c. Telepon
Guru dapat menggunakan pembicaraan telepon untuk membawa pembicara tamu ke dalam kelas di luar telepon reguler.Jadi kelas dapat menyelenggarakan pembicaraan interaktif dalam waktu yang nyata,langsung antara tamu ahli dengan para pebelajar.Guru hanya akan mengeluarkan biaya lebih kalau pembicara tamu berada jauh di luar kota.
2. MEDIA AUDIO DIGITAL
a. Media Optik
Bila media yang lebih tradisional disimpan di audiotape,maka analog dengan itu,counterpart yang digital biasa disebut CD-ROM.Digital Vidio Discs (DVD) sama dengan CD-ROM tetapi informasi yang disimpan lebih banyak.CD-ROM dan DVD memiliki perbedaan kelebihan dibandingkan audiotape.Kelebihanya meliputi kejelasan,penyimpanan format dan akses informasi.Suara digital merupakan rekaman suara yang sedikit berbeda dibandingkan gelombang analog.Inilah yang mengakibatkan rekaman lebih jelas.Lebih dari itu,karena CD-ROM dan DVD merupakan media yang sangat tahan lama,suara yang direkam di dalamnya tidak rusak walaupun sering digunakan.
b. Audio Internet
Kecuali digital,audio dapat disajikan melalui internet sebaik melalui penyimpanan di medi digital seperti CD-ROM.Dengan menggunakan audio internet,guru dapat download dan menyimpan apa yang diperlukan,daripada membeli CD penuh yang mungkin hanya beberapa porsi yang digunakan sebagai suplemen dalam pembelajaran.Dalam penggunaan audio internet perlu disediakan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk memutar kembali.Program audo di internet biasanya disimpan dalam file MP3.
c. Radio Internet
Penggunaan format digital dikombinasikan dengan teknologi audio,internet menawarkan layanan siaran yang disebut radio internet.Radio internet menggunakan internet untuk menawarkan stasiun radio online yang terdiri dari berbagai program yang luas,termasuk olah raga,sains,berita lokal,nasional,dan dunia.Khususnya radio intenet menawarkan teks singkat yang tersambung dengan audio siaran kepada para guru yang ingin memperluas cakrawala pebelajar.
3. KARAKTERISTIK MEDIA AUDIO
Media audio merupakan suatu media untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan melalui indra pendengaran.Agar media tersebut benar-benar dapat membawakan pesan yang mudah diterima oleh pendengar,harus digunakan bahasa audio.
a. Kelebihan Audio
1. Tidak begitu mahal untuk kegiatan pembelajaran
2. Audio-tape cukup hemat,sebab suatu rekaman dapat dihapus dan diganti dengan materi yang baru
3. Dapat digunakan untuk pembelajaran kelompok maupun individual
4. Pebelajaran yang tuna netra maupun tuna aksara dapat belajar melalui media audio
5. Untuk anak yang masih kecil atau untuk pebelajar yang belum dapat membaca,media audio dapat membentuk pengalaman belajar bahasa permulaan
6. Media audio dapat membawakan pesan verbal yang lebih dramatis daripada media cetak.Contoh:sandiwara,deklamasi
7. Dengan sedikit imaginasi guru,program audio dapat bervariasi
8. Audio kassette tape-recorder dapat dibawa kemana-mana dan dapat di gunakan dilapangan dengan batery
9. Cassette tape-recorder sangat ideal untuk belajar mandiri di rumah,karena bahan pembelajaran pada pita kaset mudah diperbanyak bila diperlukan
10. Media audio yang berformat digital sperti diuraikan diatas sangat menarik perhatian.
b. Kelemahan media audio
1. Melalui media audio kaset,dapat mendengarkan urutan penyajian yang tetap,bahkan bila diputar kembali akan terdengar hal-hal yang sama.Hal ini kadang-kadang membosankan
2. Tanpa ada penyaji yang bertatap muka langsung dengan pebelajar,beberapa diantara pebelajar kurang memperhatikan penyajian itu
3. Pengembangan program audio yang baik,akan banyak menyita waktu
4. Penentuan cara penyampaian informasi dapat menimbulkan kesulitan bila pendengar memiliki latar belakang serta kemampuan mendengar yang berbeda
5. Tidak dapat diperboleh balikan secara langsung karena hanya ada satu jalur penyampaian informasi.
4. BENTUK-BENTUK PROGRAM AUDIO
a. Program wicara
Program ini paling tua dan sederhana.Berbeda dengan sebuah kuliah atau pidato,pendengar tidak harus diam mendengarkan atau melihat gerak-gerik pembicara.Intinya adalah pada kata-kata yang akrab,dengan bahasa yang digunakan sehari-hari.Program ini berisi suatu pembicaran yang bersahabat tentang suatu topik tertentu,dan kepribadian pembicara sangat menentukan.
b. Wawancara
Salah satu variasi program wicara adalah wawancara.Pada hakikatnya wawancara merupakan suatu pembicaraan yang berpangkal dari pertanyaan-oertanyaan yang diajukan oleh seorang pewawancara kepada seseorang atau lebih untuk memperoleh informasi.
Ada dua jenis wawancara yaitu:
1. Wawancara informasi,yang mengemukakan fakta-fakta dan berlangsung dalam waktu yang wajar.Termasuk kategori ini adalah wawancara berita,wawancara dalam majalah udara dan wawancara program dokumenter
2. Wawancara pribadi,dimaksudkan untuk mengenal pribadi seseorang yang penting,menarik,berprestasi dan sebagainya.
c. Diskusi
Program ini merupakan pembicaraan yang memungkinkan pertukaran ide,yang mungkin penting dan berhubungan dengan pendengar secara individual maupun kelompok,atau bangsa dari suatu negara,ataupun ide untuk sekedar menghibur.
Diskusi dapat berbentuk wawancara dan pewawancara dapat mengemukakan pendapatan sendiri sehingga merangsang pihak lain untuk memperdalam pokok pembicaraan.dapat menampilkan seorang ketua dengan 3 sampai 4 orang peserta.Bentuk ini biasa disebut panel atau forum yang bersifat agak formal.Pewawancara hanya bertindak sebagai moderator dan tidak berpartisipasi dalam diskusi kecuali hanya mengatur dan mendorong jalannya diskusi.
d. Buletin
Buletin berita merupakan suatu berita kilat yang biasanya disiarkan sesudah koran sore telah sampai pasaran.tetapi sekarang banyak sekali berita penting dan ringkasan berita disiarkan berjam-jam oleh stasiun radio.
e. Warta berita
Warta berita merupakan suatu bentuk siaran berita yang berisi sejumlah kesaksian mata,ringkasan pidato,laporan kejadian,komentar,pembicaraan pendek dan wawancara yang sedikit banyak sama dengan koran,termasuk gambar-gambar dan artikel. Program ini mahal karena memerlukan staf yang besar,komunikasi dengan stasiun luar negeri,dan fasilitas teksnis yang lain kalau akan dibuat secara profisional.
f. Program dokumenter
Program ini berisi berita mengenai pristiwa yang sesungguhnya terjadi.Lama program sekitar 15-60 menit,sedangkan panjang skenarionya tergantung ukuran subjek dan cara pengungkapan.Banyak program dokumenter yang sifatnya faktual (keadaan nyata). Tetapi beberapa diantaranya ada yang abstrak,yang merupakan eksistansi realita atau menelusuri bagian yang tersembunyi di belakang realita.Program dokumenter dapat menceritakan tentang sesuatu yang sedang terjadi atau telah terjadi dimasa lampau,dapat menceritakan kehidupan seseorang,apa yang dilakukan dan apa yang dipikirkannya.
Pengunaan program documenter, yaitu:
1. Ciri utama program ini adalah adanya narator.Program yang sukses menggunakan seorang narator dan terutama digunakan untuk dokumen pendek yang ditulis secara imaginatif dan dramatis.
2. Narasi dalam program dokumenter tidak hanya terbatas dalam pembicaraan,melainkan juga menggunakan versi lirik,latar belakang musik.
3. Program dokumenter juga menggunakan aktor dan suara orang dan kombinasi keduanya.Aktor dapat menggunakan dialog-dialog yang benar-benar terjadi,atau digali oleh produser untuk menjelaskan situasi atau potret keadaan.
4. Program dokumenter juga menggunakan efek suara dan musik.
g. Program faeture dan majalah udara
Kedua program ini memiliki banyak kesamaan.Perbedaan yang pokok ialah bahwa program majalah udara mempunyai dua tema atau lebih dalam satu acara.Program faeture biasanya terbatas satu tema dalam satu waktu/acara yang digunakan untuk membahas tema tersebut.Tujuan program faeture ialah memberikan pendapat atau penerangan melalui penggunaan suara atau bunyi,baik di studio maupun diluar studio,langsung dalam bentuk riviu atau interviu.
Program faeture mempunyai dasar yang lebih luas dari pada program wicara atau majalah udara karena terbatas pada satu tema.Dengan demikian,pokok masalahnya dapat dibahas lebih luas dan mendalam.Perbedaan lain adalah; dalam program majalah udara materinya berubah sesuai dengan penyajian (pembicaraan, interviu, attau diskusi, tetapi masing-masing tetap membicarakan atau mengembangkan tema/topik/pokok yang sama.
Pokok bahasan dalam majalah udara yang hanya dibahas dalam beberapa menit merupakan pokok bahasan faeture dalam waktu 30 menit,semua bahan yang dimiliki dimasukan dalam program.Untuk itu diperlukan editing yang merupakan penentu,bagian mana yang akan diambil, ditempatkan dimana dengan susunan bagaimana.Maksudnya untuk menentukan struktur program yang baik dan efektif, sedangkan struktur faeture tergantung pada faktir pokok bahasan itu sendiri, jumlah materi yang dimiliki serta tujuannya.
h. Drama audio
Drama audio merupakan sandiwara yang mengandung masalah atau konflik kejiwaan.Drama audio bersifat ganda,selain terikat pada kaidah drama, juga harus sesuai untuk media audio (radio).Penulis drama audio adalah seorang komunikator, penyalur nilai-nilai, ide-ide atau gagasan-gagasan..Oleh karena itu, penulis tersebut harus memiliki, bahkan menghayati lebih dulu nilai-nilai dan ide-ide itu.Sebagai penyalur pesan, peranannya adalah menyalurkan ide-ide tulisanya agar dipahami, diterima dan dijadikan milik para pendengarnya (latar belakang kehidupan sosial, kebudayaan serta kejiwaannya).Dengan demikian, dapat menentukan pilihan dengan tepat untuk bahasa, tema pesan yang akan dibuatnya.Dengan kata lain , penulis adalah agen pembaharuan, yang tentu saja bertujuan membina cakrawala pendengar, di samping menghibur.
Struktur drama audio
Struktur utama adalah sebab musabab,pristiwa-pristiwa, konflik dan penyelesaiannya secara berurutan sebagai berikut :
1. Eksposisi atau pegealan peran.Disni ditampilkan pelaku serta kualitas yang dikemukakan dalam bentuk dialog, waktu, tempat, aspek-aspek yang menyangkut pelaku, serta diintrodusir sehingga pendengar tertarik
2. Pemaparan watak-watak yang dikembangkan melalui konflik segera dibawa kepucak klimaks, tetapi tidak terlampau lama.
3. Peleraian klimaks, merupakan suatu persoalan atau jalan cerita seluruhnya.Akan tetapi sering terjadi sebuah drama disengaja pada ahir sebuah cerita tetap merupakan teka-teki bagi pendengar.Ini berarti peulis menyerahkan penarikan kesimpulan kepada pendengar.
5. MEMBANGUN KETERAMPILAN MENDENGARKAN
Campbell (2000) (dalam Duffy, 2003) mengemukakan strategi mengajarkan kebiasan mendengarkan dengan efektif pada anak-anak sebagai berikut:
a. Konsentrasi
Guru menjelaskan kepada pebelajar pentingnya mendengarkan secara dekat sehingga pebelajar dapat mengidentifikasi misalnya perbedaan suara berbagai binatang pada audiotape
b. Perhatian
Guru meminta perhatian pebelajar dengan mengatakan misalnya;”Ingat, kita harus menggunakan telinga kita untuk mendengarkan (sambil menunjuk telinganya). Bila guru-guru kamu mengatakan kepadamu apa yang haras kamu kerjakan, kamu harus mengerjakan baik-baik”. Perhatian dalam mendengarkan memiliki porsi konsentrasi yang lebih luas dari pada konsentrasi untuk pengelihatan.
c. Kontak pandang
Para pelajar diminta untuk melihat kepada guru (kontk pandang) tentang apa yang dikatakan untuk mengurangi gambaran visual (tidak melihat gambar, papan tulis, atau alat-alat lain yang ada di kelas).
d. Menggunakan bahasa tubuh
Para pelajar diminta untuk mendenmgarkan dengan cermat apa yang dipedengarkan guru melalui tape recorder, dan meminta pebelajar menganggukan kepala bila dapat memahami apa yang didengarkan, kemudian diminta menceritakan kepada guru tentang apa yang didengarnya.
e. Memahami simbol-simbol komunikasi
Guru akan mengajak para pebelajar untuk bermain dengan mengatakan: ”mendengarkan merupakan kegiatan yang kita lakukan sehari-hari.Permainan ini membantu kalian untuk mendengarkan”. Guru memberi setiap anak selembar kertas dengan gambar binatang, kemidian tape recorder yang memperdengarkan suara-suara binatang. Kemudian pebelajar menunjuk gambar binatang sesuai suara yang didengarkan.
f. Mengulangi pesan
Untuk menyimpulkan kembali, guru meminta para pebelajar untuk menceritakan kepadanya suara-suara binatang (kucing, anjing, kuda, dll).
g. Mempertanyakan/klarifikasi
Komentar terahir merupakan acara kelas yang paling penting. Guru menanyakan apakah ada yang ditanyakan selama pembelajaran mendengarkan. Pebelajar harus merasa yakin bahwa tidak akan takut lagi untuk bertanya tentang sesuatu yang pernah didengarnya.
C. KARAKTERISTIK RADIO
Radio memiliki sejumlah fungsi, seperti menstransmisikan pesan, mendidik, membujuk, dan menghibur. Radio tergolong sebagai media elektronik, sebagaimana media komunikasi massa lainnya, berikut kelemahan dan kekuatan radio.
1. KEKUATAN RADIO
Inilah sejumlah kekuatan radio, yaitu;
1. Radio dapat membidik khalayak yang spesifik. Artinya, radio memiliki kemampuan untuk berfokus pada kelompok demokrafis yang dikehendaki. Selain itu radio lebih fleksibel dibanding media komunikasi massa lainnya.
2. Radio bersifat mobile dan portable.Orang bisa menjinjing radio kemana saja, radio bisa menyatu dengan fungsi alat penunjang kehidupan lainnya mulai dari senter, mobil, hingga handphone. Harga relatif murah dibanding media komunikasi massa lainnya.
3. Radio bersifat instrusif, memiliki daya tembus yang tinggi. Radio bisa menembus ruang-ruang dimana media lain tidak bisa masuk. Misalnya, didalam mobil.
4. Radio bersifat Fleksibel, dalam arti dapat menciptakan program dengan cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan dengan segera, dapat secepatnya membuat perubahan.
5. Radio itu sederhana, sederhana mengoperasikannya, sederhana mengelolanya, dan sederhana isinya. Bahkan, orang bisa mendengar radio sambil menggarap pekerjaan lain, karena hanya dibutuhkan pendengaran.
2. KELEMAHAN RADIO
Inilah yang dikatakan Meeske (2003) tentang kelemahan radio, yaitu:
1. Radio is aural only. Satu-satunya cara yang diandalkan radio untuk menyampaikan pesan adalah bunyi (Sound). Radio tidak dilengkapi dengan kemampuan untuk meyampaikan pesan lewat gambar, untuk membayangkan kejadian yang sesungguhnya, orang pada dasarnya menggunakan teater imajinasinya sendiri.
2. Radio message are short lived. Yang namanya pesan radio hidupnya hanya sebentar, peasan radio bersifat satu arah, sekilas dan tidak dapat ditarik lagi begitu diudarakan.
3. Radio listening is prone to distraction. Mendengarkan radio itu rentan gangguan. Radio hanya berurusan dengan satu indera saja, yaitu pendengaran. Begitu pendengaran terganggu maka tidak ada lagi cerita radio dalam kehidupan seseorang.
3. KHALAYAK RADIO
Memanfaatkan media komunikasi massa secara optimal, tidak cukup hanya mengandalkan pemahaman seputar kelebihan dan kekurangan media itu sendiri. Mesti diketahui pula siapa, dan bagaimana sosok khalayak atau konsumen yang dihadapi.
Berikut siapa dan seperti apakah khalayak radio, yaitu:
1. Tidak ada khalayak radio yang betul-betul loyal. Mereka bisa berpindah saluran dengan mudah berkat kemudahan teknologi. Khalayak radio cenderung lebih loyal pada penyiar, bukan pada stasiun radionya.
2. Khalayak radio hanya mau yang ringan-ringan. Khalayak pada umumnya mencari informasi seputar kemacetan lalu lintas atau musik di radio. Kalaupun adapun media yang dicari informasi lewat radio, berita yang didengar adalah yang disajikan paling dengar.
3. Khalayak radio rendah daya konsentrasinya. Mendengarkan radio hanya sambil lalu saja. Radio memang bisa menembus ruang-ruang di mana media lain tidak bisa masuk, tapi tidak dibutuhkan konsentrasi tinggi untuk menyimak radio.
4. DAYA SERAP INFORMASI RADIO
Sebuah eksperimen psikologis yang dilakukan oleh Alferd Mehrabian (1966) berusaha memetakan bagaimana “kadar makna” atau “ keterserapan informasi” yang bisa diperoleh dari sekian banyak media. Berdasarkan data statistik yang dihasilkan dari sampel yang luas, diperoleh formulasi sbb:
· 7% of meaning is in the words that are spoken, makna bersumber dari ekspresi verbal
· 38% of meaning is paralinguistic (the way that the words are said), makna berasal dari faktor audio
· 55% of meaning is in facial expression, bersumber dari ekspresi wajah.
Radio menggunakan sarana audio, maka keterserapan informasi atau kemampuan pendengar memaknai pesan radio tidak lebih dari 38% saja.Pengemasan pesan melalui radio, dengan demikian harus diupayakan agar bisa memaksimalkan faktor 38% tersebut. Kini saatnya membahas three tools of radio, atau faktor pembentuk daya tarik radio.
5. DAYA TARIK RADIO
Pendengar boleh saja merasa tertipu, tapi sesunguhnya tanpa gambar sebagai alat bantu visual, maka satu-satunya media yang digunakan radio untuk menyampaikan pesan adalah suara. Pendengar dengan kata lain, menciptakan theater of mind dalam benaknya berdasarkan apa yang didengarnya. Dalam dunia visual, penampilan jelas nomor satu, sedang dalam dunia audio penampilan asli jadi nomor sekian. Yang paling penting adalah karakter yang bisa dimunculkan lewat suara, itulah salah satu kekuatan radio.
Kekuatan radio tertumpu pada bunyi, bunyi yang kita dengar diradio terdiri dari 3( tiga) komponen:
1. Voice/ Words
Voice/ Words, yang terangkai dalan narasi penyiar, merupakan salah satu daya tarik radio. Penyiar yang punya banyak fans adalah mereka yang mampu mendekatkan diri dengan pendengarnya. Kekuatan radio pada voice atau words tidak sekedar tertumpu pada keberanian berkata-kata, kecerdasan penyiar sangat dibutuhkan untuk menunjang rangkaian pesan yang akan disampaikan, ditambah dengan kepekaan untuk mengenali pendengarnya.
2. Musik
Inilah alasan pertama yang paling banyak disebut ketika seseorang ditanya mengapa mereka senang mendengarkan radio. Apapun format yang diusung radio, music menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari siaran. Ini juga berlaku untuk radio berformat talk program atau radio yang basisnya adalah informasi dan diskusi. Penyiar tidak mungkin bicara terus-menerus, pendengar juga akan jenuh tanpa musik. Dalam radio semacam ini, musik mengisi ruang-ruang ketika kata-kata sejenak atau dua jenak berhenti.
3. Special Effect
Special effect adalah bebunyian yang digunakan untuk membangkitkan mood, suasana, atau efek-efek teatrikal tertentu. Fungsinya mengilustrasikan atau mendramatisasi pesan yang disampaikan. Special effect lazimnya digunakan dalam iklan atau sandiwara radio.
6. ORANG-ORANG RADIO
Selain musik suara yang kita dengar di radio boleh jadi hanya celoteh sang penyiar. Tetapi, orang radio bukan hanya penyiar. Radio adalah sebuah organisasi sebuah perusahaan, sebuah teamwork. Pekerjaan di radio terdiferensiasi sedemikian rupa sesuai dengan nature bidang kerja masing-masing. Maka apapun struktur organisasinya, radio selalu terdiri atas tiga bidang kerja, yaitu:
1. Produksi
Tugas kru produksi adalah menghasilkan program untuk diudarakan. Kru produksi terdiri atas sound engineer (mengurusi masalah suara, memilih latar musik terbaik, mengombinasikan bebunyian), copywriter (penulis naskah), producer (produser), announcer (penyiar), dan reporter (pada radio yang memiliki program jurnalisme radio), pendek kata semua pihak yang terlibat dalam produksi program di studio maupun di luar studio.
2. Marketing
Tugas kru marketing adalah ‘menjual’ atau ‘memasarkan’program kepada pihak lain (dengan imbalan berupa airtime untuk memasang iklan, kesempatan untuk branding, dll). Ada yang mengistilahkannya sebagai account executive.
3. Teknis
Bagian teknis bertugas mendukung aspek teknis dalam memproduksi program, maupun dalam mengoperasionalkan radio. Radio adalah media yang sangat bergantung pada alat dan teknologi. Dibutuhkan orang-orang khusus untuk menangani alat-alat elektronik, sumber daya listrik, komputer, dan hal la
Tidak ada komentar:
Posting Komentar